Aku dan Review Film Shin Godzilla


Baru-baru ini aku nonton film Godzilla terbaru keluaran Toho, Shin Godzilla a.k.a Godzilla Resurgance. Apakah film ini memuaskan?


Actually aku ga begitu ngikutin film Godzilla dari Toho, film terakir Godzilla yang kutonton malah yang versi reboot Hollywood yang tahun 2014.

Tapi untuk Shin Godzilla aku penasaran banget karena sutradaranya, Hideaki Ano, adalah sutradara dari seri Evangelion. Bayangin Godzilla tapi dengan treatment ala Evangelion. Dan bener aja, film ini adalah film kaijuu yang justru ngeberatin sisi manusianya, kalo bole dirangkum, ini tu film tentang perjuangan para manusia, khususnya pemerintah jepang, untuk menghadapi Godzilla. 

Dari durasi film sepanjang 2 jam, Godzillanya sendiri cuma dapet screentime paling maksimal seperlima dari total durasi.

Sebelum lanjut tonton dulu deh trailernya:



Premis film ini standar film kaijuu sih ya, tentang si Godzilla ini ngobrak-ngabrik kota & para tokoh kita ini berusaha untuk melawan Godzilla. Padahal yang bikin Godzilla juga ada campur tangan manusia juga.

Bedanya dari Godzilla Hollywood itu, disini ga jualan aktor, maksudnya tuh gini: Di film Hollywood mostly kan yang bikin orang enjoy nontonnya kan justru kehadiran tokoh utama yang biasanya cakep & terkenal. Terus si tokoh utama ini bakal jadi hero yang save the day.

Di Shin Godzilla justru keberadaan tokoh utama nyaru sama tokoh lainnya, setiap pemeran punya porsi sendiri-sendiri yang saling melengkapi, teamwork banget, ga ada tuh lonewolf yang tiba-tiba jadi pahlawan.

Film ini dialogue heavy, sangat realistis, menyorot para tokoh dalam nyusun strategi untuk gimana caranya ngelawan, atau minimal ngusir si Godzilla ini, yang sumpah, di Shin Godzilla ini Godzillanya ampun deh kuat banget, diapa-apain juga ga mempan dah, mungkin udah belajar debus di banten. Kayak dia diciptain cuma buat ngancurin peradaban manusia.



Godzilla nya serem, ga gendut kayak Godzilla 2014. Kalo baca-baca di sosmed, Godzilla ini ga bersisik, tapi kulitnya kayak ancur-ancur melepuh gitu mirip kulit korban radiasi bom atom, treatment gini dipake untuk pengingat tragedi bom atom yang dijatohin di jepang pas perang dunia. Penggunaan CGI ga lebay, pas aja gitu, ga diumbar-umbar, tapi sekalinya ada, wow, breathtaking

Untuk kalian yang suka sama adegan action full CGI ala Hollywood, mungkin ga begitu suka sama Shin Godzilla yang memberatkan dialog, hubungan antar karakter & story yang ga gampang dicerna. Cut to cut film ini juga ga smooth, sengaja dibikin patah-patah tapi rapih, ini agak bikin ga nyaman pas ditonton, tapi sukses nge build perasaan insecure, kalian bakal merasa jadi orang yang mengalami langsung teror Godzilla. 

Untuk yang mau nonton, buang jauh-jauh citra Godzilla Jepang yang selama ini kalian tau, ga ada kostum karet Godzilla, ga ada set-set murahan & diorama yang diinjek-injek doang. Ini adalah salah satu film Godzilla terbaik yang pernah diproduksi. Good Job Toho!



Give it a shoot, tontonlah pengalaman ber Godzilla yang beda di Shin Godzilla.

HARITS REVIEW: 8,5/10

Komentar

Postingan populer dari blog ini