Aku dan Teori Kenapa Utusan Tuhan Sakti


Halo Readers! Kemarin aku pulang kan dari Salatiga, nyetir mobil sendiri pula. Nah, ada momen dimana orang-orang di mobil pada tidur, jadi ga ada temen ngobrol, akhirnya aku mikir. Dan terpikirlah sebuah teori tentang rahasia dibalik kesaktian utusan tuhan..

*TRIGGER WARNING*

Sebelumnya tolong ambil nafas dulu, tapi jangan jauh-jauh tapi ngambilnya, tenangkan diri. Yang bakal aku tulis ini murni teori aja, jadi jangan bete apalagi ngamuk-ngamuk ya, kita diskusi aja disini.

Oke kita mulai:

Jadi kenapa utusan tuhan itu maha sakti? Teoriku adalah: Karena jumlah umat beragama pada jaman dulu itu masih sedikit.

Bingung? Gini-gini..

Menurut teoriku, tuhan atau higher being ini menurunkan "kekuatan agama" ke utusannya sebesar 100%, full potential, sangat ajaib. Nah, ini yang digunain oleh utusan-nya untuk melakukan mukjizat, membelah laut. menyembuhkan penyakit, menghidupkan yang mati, dll.

Namun, seiring berjalannya waktu, pemeluk kepercayaan ini makin banyak, potensi yang tadinya 100% jadinya terbagi-bagi ke porsi yang lebih kecil, kalau ada 100 pemeluk masing-masing 1%, kalau ada 10.000? 200.000? 143.987.304.032? Ya you do the math lah.

Makanya berlandaskan teori tadi, makin kesini "kekuatan agama" makin engga efektif. Udah berdoa sehari semalem ga kekabul, kenapa? Karena udah kurang manjur, masing-masing kita cuma pegang 0,000000000001% potensi. Keajaiban atau mukjizat para utusan yang di masa lalu bisa di achieve dengan mudah, sekarang enggak bisa lagi, sekarang mungkin butuh doa dari jutaan umat untuk mengabulkan 1 mukjizat spesifik. Makanya itu, menurutku sekarang ga cukup cuman doa, kudu dibarengin sama usaha yang lebih keras lagi.

Jadi bukan agamanya yang ga paten. Sama sekali bukan, tapi karena emang potensinya kepecah. Makin banyak pemeluk, makin banyak kepala, makin banyak perbedaan kepentingan, makin susah fokus si kekuatan ini. Semacem ada pasukan gede, tapi masing-masing prajuritnya sesukanya sendiri, ya susah mau menang.

Gimana teoriku? Menarik bukan? 

Mungkin aku bukan orang pertama yang mikir kayak gini, mungkin malah teori ini udah ada nama lain di luar sana. 

Yaudah gitu aja deh, sekali lagi, jangan anggep ini penistaan, jangan dikatain sesat, atau apapun lah tai kucing, ini murni hasil mikir ngalor ngidul pas lagi setir aja. Kebetulan aja tercetus pikiran kayak gini.

Menurut kalian gimana? Comment dong!

Ciao! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini