Speak Of The Devil: La Jombloist Mind



Let's talk about life.

Di suatu hari yang cerah, gue merenungi kehidupan romantisme gue yang masih awet single-nya sampai sekarang. Ga maju-maju gitu.  Ada satu titik dimana gue nanya sama diri sendiri, 
Gue 1: "Kenapa ya gue masih Jomla?"
Segera, diri gue yang lain jawab.
Gue 2: "Elu nya aje yang nggak nyari cewek, Kupyak."
Gue 1: "Bener juga sih..."

Lalu gue berusaha menelaah penyebab-penyebab kenapa sebungkus pria melankolis anarkis macem gue masih betah melajang. Dan sepanjang perjalanan mencari jawaban gue sadar kalau ternyata Jombloist kaya gue enggak sendirian. Masih ada banyak, sekompi juga lebih.

Kalau di breakdown, kira-kira mekanisme kepala mereka kaya gini.

1. Mereka Nyaman Dengan Kesendirian
Ini nih yang bahaya, para jombloist biasanya nyaman dalam habitat mereka. Ibaratnya serigala, mereka nggak kawin-kawin. Mereka menempuh jalur ksatria, walaupun mereka tau kalau warrior's path is a lonely path. Selagi masih ada konco-konco mereka betah mentasbihkan diri sebagai orang kasim dalam urusan percintaan.

2. Ada Pelampiasan
Ada satu Jombloist pack yang gue kenal, dan secara tidak langsung gue jadi member di sana. Mereka menyebut persaudaraan suci mereka sebagai Banyolist Club, kumpulan jomla pria komikal yang betah melajang. Di dalam Banyolist, secara rahasia kami adalah pecinta AKB48 dan sister-sister group 48 mereka yang lain. Nah, karena hasrat menuju ketertarikan pada lawan jenis berbelok kepada para member 48 family, kami merasa belum butuh pasangan 3D untuk kami gandeng kemana-mana. Untuk sementara, cukuplah punya mental girlfriend yang bisa dikangen-kangenin. Itu yang bikin para Jombloist banyak yang melajang, ada pelampiasan bro!

3. Kami Pemalu
Bukannya para Jombloist itu nggak mau kenalan sama cewek atau gengsi. Kadang kami nggak tahu gimana harus bertingkah di depan cewek asing yang menarik perhatian kami. So, we choose the warrior path.  Remain silent and regret it later. Pait kan jadi jomla.

4. Terkurung Dalam Dunia Delusional
Kadang, imajinasi saja cukup. Cukup membayangkan apa yang ingin kami bayangkan dan kesendirian untuk sementara bakal terlupakan. Well, in this case, para Banyolist mungkin bakal bikin skenario tentang gimana kalo tiba-tiba ada member JKT48 yang mampir ke rumah mereka, etc. What a minute, poin ini kok agak sama ya sama poin 2? Bodo amat..

5. Lagi Ada Hobi 
In this case, biasanya para Jombloist lagi punya maenan seru yang hanya bisa dinikmati sendiri. Dan para jomla-jomla nista ini, bakal mecurahkan perhatian mereka ke sana secara ambisius. For me, it's gaming. Winning the game, lose the life. But, it's okay.

6. Nggak Siap Berkomitmen
Jangan salah, ada salah satu spesies Jombloist yang mikirnya kejauhan. Di dalam hati dia takut untuk punya pasangan karena mikirnya aujubile jauh, sampai ke nama anak dia dah pikirin. Yang berakibat pada kewaspadaan mereka sebelum siap menjalin hubungan. Nggak siap berkomitmen di sini maksudnya bukannya nggak punya tanggung jawab, tapi justru doi saking tanggung jawabnya jadi takut ngapa-ngapain. Dumbass.

Well, karena gue capek ngelanjutin, kayaknya sementara itu dulu deh. Lumayan lah untuk post pertama. Ditunggu feedbacknya. (feed: ngasih makan, back: punggung, feedback: ngasih makan punggung.)

Adieu,
Tomy


Ano, ini ada bonus desu.


My Oshi, Yuki Kashiwagi ;D


milkysmile
"Di atas adalah contoh spesies Jombloist Delusionalis Opticalus"

Komentar

Posting Komentar

Leave your comment chikas!

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Film Spesial Efek